Kelas IP Address Pada Jaringan Komputer (Karakteristik dan Contoh)
Jika dilihat dari bentuknya, IP Address terdiri dari 32-bit angka biner, yang dapat ditulis dengan empat kelompok, terdiri dari 8-bit (octet) dengan dipisah dengan tanda titik.
Contoh :
11111111.11111111.11111111.00000000
Atau dapat ditulis dengan bentuk empat kelompok angka desimal ( 0 – 255).
Contoh :
255.255.255.0
Atau secara secara simbolik dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka.
Contoh :
www.xxx.yyy.zzz
Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit ialah 255 (=27+26+25+24+23+22+2+1). Karena IP address terdiri atas 4 buah bilangan 8 bit, maka jumlah IP addresss yang tersedia ialah 255x255x255x255. IP address sebanyak ini harus dibagi bagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah prtoses pembagiannya, IP address dikelompokkan dalam kelas-kelas.
Contoh :
11111111.11111111.11111111.00000000
Atau dapat ditulis dengan bentuk empat kelompok angka desimal ( 0 – 255).
Contoh :
255.255.255.0
Atau secara secara simbolik dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka.
Contoh :
www.xxx.yyy.zzz
Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit ialah 255 (=27+26+25+24+23+22+2+1). Karena IP address terdiri atas 4 buah bilangan 8 bit, maka jumlah IP addresss yang tersedia ialah 255x255x255x255. IP address sebanyak ini harus dibagi bagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah prtoses pembagiannya, IP address dikelompokkan dalam kelas-kelas.
Dasar pertimbangan pembagian IP address ke dalam kelas-kelas adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP address. Dengan memberikan sebuah ruang nomor jaringan (beberapa blok IP address) kepada ISP (Internet service Provider) di suatu area diasumsikan penanganan komunitas lokal tersebut akan lebih baik, dibandingkan dengan jika setiap pemakai individual harus meminta IP address ke otoritas pusat, yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA).
IP address ini dikelompokkan dalam lima kelas: KelasA, KelasB, KelasC, KelasD, dan kelasE. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jaringan ini memiliki anggota yang besar. KelasC dipakai oleh banyak jaringan, namun anggota masing-masing jaringan sedikit. Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal. Kelas D diperuntukkan bagi jaringan musticast, dan kelas E untuk keperluan eksperimental.
Network ID dan Host ID
Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal: network ID dan host ID dari suatu IP address.
Network-ID ialah bagian dari IP address yang digunakan untuk menentukan alamat jaringan dari jaringan atau menunjukkan jaringan tempat komputer ini berada.
Host-ID ialah bagian dari IP address yang digunakan untuk menentukan alamat dari peralatan jaringan atau menunjukkan workstation, server, router, dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Dalam satu jaringan, host-ID ini harus unik (tidak boleh ada yang sama).
Setap IP address selalu merupakan sebuah pasangan dari network-ID
(identitas jaringan) dan host-ID (identitas host dalam jaringan
tersebut). Oleh sebab itu IP Address
memberikan alamat lengkap suatu peralatan jaringan beserta alamat
jaringan dimana peralatan itu berada.
Dalam contoh ini, alamat jaringan (network ID) yang sering juga disebut network address adalah 192.16.10.0 sedangkan alamat lengkap IP address dari masing – masing server dan workstation adalah 192.16.10.1, 192.16.10.2, 192.16.10.3 dan 192.16.10.4
Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID, bergantung pada kelas dari IP address yang dipakai. Untuk mempermudah pemakaian bergantung pada kebutuhan pemakai. Oleh sebab itu maka IP Address dibagi menjadi 5 kelas.
Dalam contoh ini, alamat jaringan (network ID) yang sering juga disebut network address adalah 192.16.10.0 sedangkan alamat lengkap IP address dari masing – masing server dan workstation adalah 192.16.10.1, 192.16.10.2, 192.16.10.3 dan 192.16.10.4
Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID, bergantung pada kelas dari IP address yang dipakai. Untuk mempermudah pemakaian bergantung pada kebutuhan pemakai. Oleh sebab itu maka IP Address dibagi menjadi 5 kelas.
Kelas IP Address
Kelas A
Pada IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar sekitar 16 juta host yaitu untuk jaringan-jaringan komputer yang tidak terlalu padat lalu lintas trafictnya.
Karakteristik:
Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte Pertama : 0- 127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
Pada IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar sekitar 16 juta host yaitu untuk jaringan-jaringan komputer yang tidak terlalu padat lalu lintas trafictnya.
Karakteristik:
Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte Pertama : 0- 127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
Bit pertama dari IP address kelas A selalu di set 0 (nol) sehingga byte terdepan dari IP address kelas A selalu bernilai antara angka 0 sampai 127.
Contoh
IP address 113.46.5.6 maka :
· NetworkID = 113
· HostID = 46.5.6
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
Kelas B
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar yaitu sekitar 65000 host dan dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan/atau besar.
Karakteristik:
Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
2 bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128- 191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx. sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP address pada tiap kelas B
Pada 2 bit pertama dari IP address kelas B selalu di set 10 ( satu nol) sehingga byte terdepan dari IP address kelas B selalu bernilai antara 128 hingga 191.
Contoh
IP address 132.92.121.1 maka :
· NetworkID = 132.92
· HostID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92.
Kelas C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil dibandingkan dengan dua kelas yang sebelumnya sehingga mampu dibentuk oleh lebih dari 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address.
Karakteristik:
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
3 bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit (3 Byte)
Panjang HostID : 8 bit (1 Byte)
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP address pada tiap Kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP address pada tiap Kelas C
Pada 3 bit pertama dari IP address kelas C selalu di set 110 (satu satu nol)
sehingga byte terdepan dari IP address kelas C selalu bernilai antara
192 hingga 223.
Contoh
IP address 192.168.1.11 maka :
· NetworkID = 192.168.1
· HostID = 1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 1 pada network nomor 192.168.1
Contoh
IP address 192.168.1.11 maka :
· NetworkID = 192.168.1
· HostID = 1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 1 pada network nomor 192.168.1
Kelas D
IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D di set 1110. Bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.
Karakteristik:
Format : 1110mmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm
4 bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte insial : 224-247
Deskrips : kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112)
Kelas E
Kelas IP address lainnya adalah kelas E, namun kelas IP address kelas E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP eksperimental.
Karakteristik:
Format : 1111rrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrrr
4 bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : kelas E adalah ruang alamat yang di cadangkan untuk keperluan eksperimental
Selain network ID, istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjukkan jaringan ialah Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP address digunakan tanda garis miring (slash) “I” yang diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network prefix dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network Kelas A denganalokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network prefixnya dituliskan sebagai: 12/8. Angka delapan menunjukkan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix. Untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx, digunakan: 167.205/16. Angka 16 merupakan panjang bit untuk network prefix pada IP address kelas B.
Pengalokasian IP Address
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut ialah :
Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan untuk keperluan loopback. Loopback ialah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan untuk keperluan loopback. Loopback ialah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 (seluruh bit di set 1)
Seluruh bit dari network ID dan host ID tidak boleh semunya di set 1. Jika hal ini dilakukan, network ID atau host ID tersebut akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat broadcast akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggotanetwork tersebut.
Network ID dan host ID tidak boleh 0 (nol)
Network ID dan host ID tidak boleh semua bitnya 0 (nol). IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network ialah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host.
Host ID harus unik dalam satu network
Dalam satu network, tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
Network ID dan host ID tidak boleh 0 (nol)
Network ID dan host ID tidak boleh semua bitnya 0 (nol). IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network ialah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host.
Host ID harus unik dalam satu network
Dalam satu network, tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
Menetukan host ID
Host ID digunakan untuk mengidentifikasi suatu host dalam jaringan. Setiap interface harus memiliki host ID yang unik.
Untuk masing-masing kelas IP address, didefinisikan host ID sebagai berikut
Untuk masing-masing kelas IP address, didefinisikan host ID sebagai berikut
Tabel di atas menunjukkan host ID awal untuk IP address kelas A adalah 0.0.1 dan bukan 0.0.0. Host ID 0.0.0 ini digunakan untuk keperluan alamat network. Sebagai contoh, IP address 12.0.0.0 tidaklah menunjukkan host 0.0.0 pada jaringan 12, namun menunjukkan network 12/8 itu sendiri. Dengan kata lain, IP 12.0.0.0 digunakan sebagai alamat network.
Pada tabel diatas juga ditunjukkan bahwa host ID terakhir pada suatu network kelas C ialah 254. Host ID 255 digunakan sebagai alamat broadcast. Jika suatu paket IP dikirimkan ke alamat ini, seluruh host dalam satu jaringan akan mendengarkan paket tersebut.
Berdasarkan daftar diatas pula, untuk kelas C, host ID yang boleh dialokasikan adalah 1 hingga 254. Oleh karenanya masing-masing anggota jaringan kelas C pada gambar diatas diharuskan memilih salah satu dari 254 host ID di atas.
Pada tabel diatas juga ditunjukkan bahwa host ID terakhir pada suatu network kelas C ialah 254. Host ID 255 digunakan sebagai alamat broadcast. Jika suatu paket IP dikirimkan ke alamat ini, seluruh host dalam satu jaringan akan mendengarkan paket tersebut.
Berdasarkan daftar diatas pula, untuk kelas C, host ID yang boleh dialokasikan adalah 1 hingga 254. Oleh karenanya masing-masing anggota jaringan kelas C pada gambar diatas diharuskan memilih salah satu dari 254 host ID di atas.
0 Response to "Kelas IP Address Pada Jaringan Komputer (Karakteristik dan Contoh)"
Post a Comment